Komitmen menjaga keselamatan dan keandalan operasional terus diwujudkan oleh Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) melalui penyelenggaraan Workshop Studi HAZOP dan HAZID PHA Revalidasi NBU Area bekerja sama dengan Pusat Kajian LKFT UGM. Kegiatan ini berlangsung pada 13–17 Oktober 2025 di Aston Bintaro Hotel & Conference Center.
Workshop ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat penerapan Process Safety Management (PSM) di area operasi NBU. Process Hazard Analysis (PHA) atau Analisis Bahaya Proses merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan potensi bahaya dalam suatu sistem proses industri. Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat menilai secara komprehensif potensi risiko yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, serta keberlangsungan produksi migas.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara tatap muka (offline) dengan melibatkan tim lintas fungsi dari PHE OSES dan tenaga ahli dari LKFT UGM. Para peserta, yang tergabung sebagai PHA Member, berkolaborasi dalam meninjau hasil analisis sebelumnya, memperbarui data proses, serta mengidentifikasi kemungkinan deviasi atau perubahan kondisi di lapangan. Diskusi berlangsung intensif untuk menghasilkan langkah mitigasi yang lebih adaptif, efisien, dan sesuai dengan prinsip rekayasa keselamatan modern.
Selain berfokus pada aspek teknis, workshop ini juga menjadi sarana transfer pengetahuan antara dunia industri dan akademisi. Kolaborasi antara PHE OSES dan LKFT UGM menunjukkan komitmen bersama dalam mengembangkan budaya keselamatan yang berlandaskan riset dan inovasi teknologi. Hasil kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat sistem keselamatan yang sudah ada, tetapi juga menciptakan strategi pencegahan risiko yang lebih proaktif dan berkelanjutan.
Pelaksanaan PHA Revalidasi NBU Area menjadi bukti konkret bahwa penerapan standar keselamatan tinggi merupakan fondasi utama dalam operasional energi nasional. Upaya ini menegaskan bahwa produktivitas dan keselamatan dapat berjalan seiring melalui komitmen, sinergi, dan inovasi berkelanjutan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga mencerminkan tanggung jawab industri dalam menjaga keselamatan tenaga kerja, efisiensi penggunaan energi, penguatan infrastruktur teknologi, dan pengurangan risiko lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan. (Jurnalis LKFT UGM: Anggita Noviana R.)