Agenda Hardware in the Loop (HIL) Test sukses dilaksanakan pada 25–26 September 2025 di Gedung ERIC oleh PT PLN bersama PT Royal Energi Resources dan Pusat Kajian LKFT. Uji coba ini menjadi tahapan penting sebelum pemasangan smart microgrid control di Nusa Penida, sekaligus memastikan teknologi dapat berfungsi optimal dan aman ketika diterapkan.
Pelaksanaan HIL Test dipilih karena pengujian langsung pada sistem kelistrikan nyata memiliki risiko tinggi. Melalui metode ini, sistem kontrol divalidasi dalam skala laboratorium menggunakan prototype yang terhubung dengan perangkat lunak dan Typhoon HIL sebagai otak pengendali. Keunggulan HIL Test terletak pada kemampuan simulasi real-time dengan sampling time hingga 20 mikrodetik, sehingga mampu menggambarkan kondisi operasional sebenarnya di lapangan. Perangkat keras dan perangkat lunak diuji untuk memastikan generator beroperasi optimal. Beberapa indikator keberhasilan yang digunakan antara lain, kesesuaian dengan grid code, bahwa frekuensi harus berada dalam rentang 47,5 hingga 52,5 Hz, memperhatikan kecepatan respon sistem, serta efisiensi pembebanan generator dengan target mendekati faktor 0,8.

Kolaborasi ini melibatkan PT PLN sebagai pemrakarsa, PT Royal Energi Resources sebagai mitra, serta tim Pusat Kajian LKFT yang terdiri dari enam orang peneliti dan akademisi yang berasal dari Program Studi Teknik Elektro, yakni dosen pembimbing, dua mahasiswa S3, dua mahasiswa S2, dan satu alumni. Analisis hasil uji dan penyusunan laporan akhir dilakukan oleh Tim LKFT di bawah penanggung jawab Ir. Roni Irnawan, S.T., M.Sc., Ph.D., SMIEEE. Proyek telah berjalan sejak Februari, 2025 dengan kontrak dimulai pada April, 2025. Implementasi di Pulau Bawean lebih dulu dilaksanakan dan berhasil diselesaikan dengan sukses. Selanjutnya, hasil dari HIL Test di Gedung ERIC akan menjadi dasar penting bagi pemasangan sistem di Nusa Penida sebagai lokasi berikutnya.
Keberhasilan pelaksanaan HIL Test menandai langkah maju dalam mendukung pemanfaatan energi terbarukan di wilayah kepulauan. Smart microgrid control diharapkan mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik sekaligus memperkuat komitmen menuju pemanfaatan energi bersih yang berkelanjutan bagi Indonesia. Inovasi tersebut sejalan dengan pengembangan industri 4.0 yang mendorong infrastruktur ramah lingkungan, memastikan layanan listrik lebih andal bagi masyarakat, serta memperkuat upaya aksi iklim secara berkelanjutan. (Jurnalis LKFT: Anggita Noviana R.)