Pusat Kajian LKFT UGM bekerja sama dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyelenggarakan konsinyering mengenai Gas Blanketing System serta Foam System and Fire Water Curtain di empat area produksi. Kegiatan berlangsung tiga hari pada tanggal 22–24 Oktober 2025 di Gedung Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM.
Kajian ini dilakukan untuk menilai kebutuhan sistem proteksi tambahan pada fasilitas tangki di empat area produksi, yaitu Dumai, Petani, Minas, dan CGS, sebagai tindak lanjut hasil audit yang mengidentifikasi kekurangan sistem pengaman pada beberapa fasilitas. Dua sistem utama yang menjadi fokus kajian meliputi Gas Blanketing System yang menjaga tekanan internal tangki agar stabil sekaligus mencegah potensi ledakan akibat uap hidrokarbon, serta Foam System and Fire Water Curtain yang berfungsi memberikan perlindungan aktif terhadap kebakaran melalui penyebaran busa pemadam dan pembentukan tirai air antar tangki.
Evaluasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan penerapan standar keselamatan yang optimal di seluruh area produksi. Tim teknis LKFT yang dipimpin Ir. Joko Waluyo, M.T., Ph.D. berkolaborasi dengan PHR di bawah koordinasi Marthin Simanjuntak untuk menyusun kajian secara sistematis dan menyeluruh di seluruh area produksi. Penyusunan studi dilakukan selama tiga bulan yang dimulai pada Agustus 2025, dengan progres saat ini mencapai sekitar 90 persen dan target penyelesaian pada 31 Oktober 2025 setelah peninjauan akhir serta pembaruan informasi untuk finalisasi dokumen.

Ruang lingkup analisis meliputi identifikasi risiko, pemetaan potensi bahaya, dan pertimbangan teknis terkait kebutuhan proteksi tambahan. Hasil awal analisis terhadap Gas Blanketing System menunjukkan bahwa penerapannya belum menjadi persyaratan wajib, namun tim LKFT tetap merekomendasikan sejumlah perbaikan pada titik-titik kritis untuk meningkatkan aspek keselamatan dan keandalan operasi. Adapun pembahasan terkait Foam System and Fire Water Curtain masih terus didalami dalam agenda konsinyering ini untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih komprehensif dan akurat.
Output dari kajian tersebut berupa delapan dokumen laporan teknis, masing-masing terdiri atas empat dokumen untuk Gas Blanketing System dan empat dokumen untuk Foam System and Fire Water Curtain, yang disusun secara terpisah untuk setiap area produksi. Hasil kajian ini diharapkan menjadi pijakan strategis bagi Pertamina Upstream Development Way (PUDW) dalam memperkuat sistem proteksi kebakaran dan keselamatan fasilitas tangki di seluruh area produksi. Kolaborasi antara akademisi dan industri mencerminkan komitmen bersama dalam mewujudkan pengelolaan fasilitas energi yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan melalui penerapan prinsip berbasis risiko dan inovasi teknologi.