Pertamina Hulu Energi OSES (Outsource South East Sumatra) sukses menyelenggarakan Workshop HAZOP & HAZID selama lima hari, pada 8–12 September 2025, di Gedung ERC Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini menjadi langkah strategis perusahaan untuk memastikan keselamatan fasilitas produksi minyak sekaligus menjaga keberlanjutan operasi di lapangan.
Workshop ini difasilitasi oleh Pusat Kajian LKFT dan menghadirkan I Dewa Gede Bayu Narayana sebagai narasumber utama. Seluruh peserta merupakan staf Pertamina Hulu Energi OSES yang sehari-hari bertanggung jawab mengoperasikan fasilitas produksi. Menariknya, kegiatan ini diinisiasi berdasarkan usulan staf Pertamina sendiri, sehingga pembahasan dan rekomendasi yang dihasilkan bersifat aplicable dan selaras dengan kebutuhan lapangan.
Selama lima hari penyelenggaraan, peserta mendapatkan pembekalan komprehensif mengenai Hazard Identification (HAZID) dan Hazard and Operability Study (HAZOP). Materi mencakup identifikasi potensi bahaya, analisis penyimpangan proses, penyusunan rekomendasi mitigasi risiko, hingga diskusi terkait efisiensi energi dan perlindungan lingkungan hidup. Pendekatan ini mendukung praktik produksi yang bertanggung jawab, memastikan keberlanjutan operasi migas sekaligus mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Metode yang digunakan mencakup presentasi, diskusi, studi kasus, dan simulasi. Keterlibatan staf menjadi kunci keberhasilan, karena rekomendasi bersumber langsung dari pengalaman mereka di lapangan, sehingga dapat diterapkan secara cepat dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja serta menjaga produktivitas ekonomi.
“Hasil workshop ini akan berupa laporan dan rekomendasi yang langsung ditindaklanjuti dalam pekerjaan kami. Dengan cara ini, fasilitas produksi bisa tetap aman, dan tahun depan akan ada revalidasi untuk memastikan perbaikannya berkelanjutan,” ujar Ir. Rochim Bakti Cahyono, perwakilan dari Pusat Kajian LKFT.
Adanya fasilitas workshop dengan keterlibatan aktif staf menjadi bukti komitmen Pertamina Hulu Energi OSES terhadap keselamatan kerja, keberlanjutan energi, dan pengelolaan risiko. Hasil workshop ini diharapkan mendukung operasi yang aman, andal, dan berkelanjutan, menjaga pasokan energi sekaligus mendukung kebijakan publik yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. (Jurnalis LKFT UGM: Anggita Noviana R.)